Komisi Pemuda dan Mahasiswa PGI Sumut Minta Ternak Babi Tidak Dimusnahkan
MEDAN - J1N - Gubernur Edy minta waktu 1 bulan putuskan pemusnahan ternak babi di Sumut. Komisi pemuda dan mahasiswa PGI Wilayah Sumatera Utara berharap Pemrov Sumut tidak mengambil jalan memusnahkan ternak babi yang terkena virus ASF. Pemusnahan bukan jalan satu-satunya, kalau Pemprov mau serius pasti vaksin pemusnah virus bisa ditemukan.
"Apalagi virus ASF tidak berbahaya bagi manusia, segeralah dicari vaksinnya dengan mendatangkan pakar ternak, kalau orang Indonesia kehabisan pakar ternak sebaiknya didatangkanlah pakar dari luar negeri," kata Ketua Komisi Pemuda dan Mahasiswa PGI W Sumut Antoni Sianipar kepada wartawan, Minggu (12/1).
Hal itu disampaikannya mengingat adanya pernyataan Gubernur Sumut akan menentukan dalam waktu satu bulan apakah ternak babi di Sumut dimusnahkan atau tidak. Dia berharap agar Pemprov Sumut berletih lelah demi kehidupan masyarakat. Pasalnya, masyarakat peternak tradisional di hampir setiap kabupaten/kota dirugikan akibat virus ini.
Untuk itu lanjut dia, pemerintah jangan mau mengambil jalan pintas lewat pemusnahan, karena kasihan dengan masyarakat menggantungkan hidupnya dari ternak kaki empat ini. Kalaulah Pemprov mengambil keputusan memusnahkan, banyak anak-anak yang putus sekolah, kemiskinan dan gizi buruk akan melanda.
Melihat persoalan ternak babi tidak kunjung selesai, pihaknya akan mencoba menelusuri tentang virus kolera maupun virus Afrika (ASF). Komisi Pemuda dan Mahasiswa PGI W Sumut akan menemui pakar peternakan dari akademisi, apakah itu dari Fakultas Pertanian jurusan peternakan USU atau dari perguruan tinggi lainnya.
"Selanjutnya kami akan ke Dinas Peternakan Prov Sumut mengumpulkan data-data bagaimana kondisi ternak babi di Sumut. Apa-apa pengendalian yang sudah dilakukan, kemudian vaksin apa yang sudah disuntikkan, ahli peternakan mana yang sudah didatangkan dan perkembangan apa sudah didapat selama virus ini mewabah sampai sekarang ini," terang Antoni.
Antoni juga mengatakan bahwa mereka akan berkunjung ke perusahaan peternakan babi PT. Alegrindo di kawasan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Pasalnya, virus ini sudah mewabah, tapi peternakan besar bisa tidak terkena virus yang sudah mematikan ribuan ternak ini.
"Kami akan mempertanyakan kepada pihak PT Alegrindo, apa yang mereka berikan kepada ternak sehingga bisa kebal terhadap virus. Apakah melalui pakan, obat-obatan, vitamin atau ada vaksin yang membuat ternak babi kebal terhadap virus kolera maupun ASF," ungkapnya.
Lanjut dia, kalau ada sesuatu atau metode yang diperbuat terhadap ternak mereka, pihaknya akan mengadopsinya sebagai bahan percontohan terhadap peternak tradisional di Sumut.
"Kami yakin, dari sejumlah upaya-upaya kami itu akan memperoleh hasil, terutama peternakan Alegrindo, puluhan ribu ternak mereka tapi sehat-sehat, tentu mereka punya resep, kami akan minta tolong apa bagaimana metodenya demi untuk masyarakat, kasihan mereka, sampainya. (wilmar)
Posting Komentar