Payakumbuh,Jangkarnews.com------Wali Kota Payakumbuh H. Riza Falepi terkesan nyinyir, apalagi menyangkut tata kelola keuangan daerah. Wali Kota dua periode ini, tak segan mempermalukan pimpinan perangkat daerah, jika diketahui bermasalah dengan keuangan di OPD yang dipimpinnya. Tidak sampai disitu, punishment juga dilakukan Wali Kota kepada pejabat bersangkutan. Kalau pun tidak nonjob, minimal menaikkan eselon pejabat tersebut. Dari eselon II ke eselon III, sebut Riza dengan nada berseloroh penuh makna.“Saya harus tegas dan nyinyir terhadap persoalan keuangan daerah. Kalau tidak, opini WTP tidak akan pernah mampir di Payakumbuh,” tegasnya.
Menurut Riza, penghargaan WTP adalah yang terpenting dibanding penghargaan-penghargaan lainnya. Tak ada guna dapat Adipura, Kota Sehat, Kota Layak Anak dan sederetan penghargaan lainnya. Kalau WTP tak dapat, sama saja sayur tanpa garam. Gagal beroleh WTP, dampaknya, jangan berharap Payakumbuh mendapat dana tambahan selain DAU. Kita butuh tambahan dana insentif lainnya, untuk memacu pembangunan, jelas Riza.
Komitmen mengelola keuangan daerah itu, mengantarkan Kota Payakumbuh kembali meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), untuk keenam kalinya. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (LKPD) Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2019, dinyatakan bersih, makin lebih baik dibanding dengan WTP yang direbut tahun-tahun sebelumnya.
Payakumbuh dipastikan memperoleh penghargaan opini WTP itu, setelah disampaikan Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Barat, Yusnadewi dalam acara penyerahan LHP atas LKPD 2019, di aula BPK di Jalan Khatib Sulaiman Padang, Rabu (20/5) lalu. Penyerahan LHP ditandai dengan penandatanganan LHP oleh Kepala BPK Yusnadewi bersama Wali Kota Riza Falepi dan Ketua DPRD Hamdi Agus sembari tetap mematuhi protokol kesehatan tentang Covid-19. Penyerahan LHP atas LKPD Kota Payakumbuh 2019 dari BPK Sumatera Barat itu juga dihadiri Sekdako Payakumbuh H. Rida Ananda bersama Kepala Badan Keuangan Daerah Syafwal, dan Kepala Inspektorat Andri Narwan serta sejumlah staf Badan Keuangan Daerah lainnya.
Kepala BPK Perwakilan Sumatera Barat Yusnadewi, dalam sambutannya, mengatakan, memberikan apresiasi buat Payakumbuh yang dari tahun ke tahun cukup baik dalam mengelola keuangan daerah. Menurutnya, peningkatan hasil pemeriksaan, tak lepas dari komitmen yang tinggi dari kepala daerah bersama DPRD dalam mengelola keuangan daerah yang taat azas. Menurutnya, opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Berdasarkan data, fakta di lapangan dan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Pemko Payakumbuh Tahun 2019, termasuk implementasi atas rencana aksi yang telah dilaksanakan, BPK memberikan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2019.
BPK menilai, Pemko Payakumbuh telah berhasil mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian selama enam tahun berturut. Prestasi ini akan menjadi momentum untuk lebih mendorong terciptanya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah, sehingga akan menjadi kebanggaan bersama yang patut dipertahankan dan ditingkatkan, tegas kepala BPK. Namun tanpa mengurangi keberhasilan yang telah dicapai, BPK Sumbar masih menemukan beberapa permasahan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Kota Payakumbuh untuk perbaikan kedepan.
Menurut Wali Kota, seluruh pimpinan perangkat daerah di Payakumbuh, telah menandatangani fakta integritas, guna meningkatkan kinerja serta meningkatan pengawasan internal dalam pengelolaan keuangan daerah. Walikota juga menyampaikan janji dan tekadnya, untuk menindaklanjuti jika terdapat temuan hasil pemeriksaan yang mengakibatkan kerugian keuangan negara. Reward and punishment berlaku bagi seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh.“Untuk merebut WTP ini, Saya tak segan memberikan hukuman disiplin setiap pimpinan perangkat daerah yang lalai melakukan pengawasan kepada bawahannya dalam pengelolaan keuangan,” ucap Riza.
Di samping itu, atas nama pimpinan daerah, Wali Kota Riza Falepi, juga menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pejabat pemko, jika dalam kepemimpinannya terlalu keras dalam memacu kinerja. Namun, dengan perolehan opini WTP, bukti nyata, jika intervensi yang ia lakukan, bertujuan baik, untuk kemajuan Payakumbuh dan memacu kesejahteraan masyarakat.
Di bagian lain, Riza Falepi menyampaikan, rasa syukurnya kepada Allah Ta’ala, di tengah badai wabah virus corona atau Covid-19, Payakumbuh masih mampu mencatat prestasi bergengsi, berupa WTP dalam pengelolaan keuangan daerah.Untuk itu, sebagai wujud rasa syukur, Wali Kota mengajak seluruh warga bekerja bersama-sama dan saling bahu membahu dalam memutus mata rantai Covid-19. “Mematuhi seluruh protokol kesehatan, dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan hindari kerumunan, mudah-mudahan prestasi WTP, diikuti dengan penurunan kasus positif Covid-19 di Payakumbuh,” ajak walikota.
Penghargaan yang sama juga diberikan Ketua DPRD Hamdi Agus, kepada Wali Kota Riza Falepi dan Wawako Erwin Yunaz beserta jajarannya. Ia mengaku angkat dua jempol dan memberikan apresiasi kepada Pemko yang sukses mempertahankan opini WTP.
Namun, seluruh jajaran pemko tetap diingatkan, agar tak terlalu eforia dengan prestasi dimaksud. Ke depan, tantangan pembangunan akan lebih berat. Pekerjaan sudah menunggu untuk kepentingan masyarakat. “Saya juga merasa lega, sudah enam kali WTP diperoleh Payakumbuh,” sebutnya. Politisi PKS ini mengakui, opini WTP itu, juga sebuah tantangan bagi seluruh anggota legislatif, untuk berbuat yang sama dengan eksekutif. Kerjasama yang baik antara DPRD dengan pemko, akan membuat Payakumbuh dan warganya akan makin berprestasi, dan mampu mewujudkan kesejahteraan yang adil. “Mari kita pertahankan prestasi LHP atas LKPD ini tiap tahun, sebagai wujud dari kota yang komit dalam pengelolaan keuangan daerah,” tegas Hamdi.(007)
Posting Komentar