Kalung eucalyptus itu, diperkenalkan BPTP Sukarami Solok, lewat pimpinannya Dr. Jevky Hendra, dalam acara di ruang pertemuan Randang, Selasa (14/7). Selain sosialisasi eucalyptus, pertemuan dimaksud, ajang silaturahim antara BPTP dengan Walikota H. Riza Falepi dan jajarannya.
Kepala BPTP Jevky, mengatakan, dalam beberapa bulan ke depan, eucalyptus akan diproduksi secara besar-besaran. Herbal anti virus itu dibuat dari beberapa tumbuhan. Sudah diuji klinis oleh lab-lab BPTP di Sukarami dan Bogor. Herbal itu, bukan obat Covid-19, tapi mampu memperkuat imun tubuh agar tak terserang Covid-19.
Baunya seperti minyak kayu putih. Diproduksi dalam tiga macam bentuk produksi, seperti digantung dileher, sehingga aroma sampai tercium ke hidung. Dalam bentuk botol dan inhaler.
Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi
memberikan apresiasi kepada BPHP dan jajarannya, yang selalu melakukan eksprimen dan uji lab, terhadap tumbuhan yang bermanfat buat manusia dan hewan.
Eucalyptus yang akan diluncurkan BPTP bersama pihak ketiga, dikatakan walikota, bakal banyak membantu masyarakat, agar terhindar dari virus corona deasase. "Pemko siap mengkosumsi obat penawar anti virus ini," tegas walikota.
Pertemuan itu juga dihadiri Sekdako H. Rida Ananda, dimoderatori Asisten II Setdako Elzadaswarman, sejumlah pimpinan PD dan seluruh direksi.
Posting Komentar