Payakumbuh,Jangkarnews.com------Janji politik pasangan Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dan Wawako Erwin Yunaz, kepada publik, membangun sebuah Masjid Agung, bakal terwujud. Tahun 2020, pemko menyelesaikan pembayaran ganti rugi tanah tahap ketiga untuk lokasi pembangunan masjid. Total ganti rugi yang disediakan sepanjang 2020, lebih kurang Rp17,5 Miliyar.
Menyusul pembebasan tanah, tahun depan pemko sudah bisa memulai pekerjaan fisiknya. Bangunan prasarana peribadatan itu, terletak di kawasan Kelurahan Pakan Sinayan, Kecamatan Payakumbuh Barat. Dengan luas tanah yang akan dibebaskan lebih kurang 4,6 hektar.
Desain Masjid Agung Payakumbuh itu, sudah viral di media sosial. Banyak warga berdecak kagum. Kemegahan masjid diyakini bakal menjadi kebanggaan warga Luak Limopuluah. Jika masjid ini rampung, bakal menjadi magnit, sebagai destinasi wisata religi.
Walikota Riza Falepi kepada awak media ini, Sabtu (4/7), mengakui, pembangunan masjid agung satu-satunya janji politiknya yang belum terwujud, di era kedua masa jabatannya, 2017-2022.
Di sektor lain, pembukaan pertumbuhan ekonomi baru, dengan membuka jalan inspeksi, normalisasi sungai, prasarana olahraga, disepanjang Batang Agam, sudah terealisir.
Masih disepanjang Batang Agam, walikota juga memenuhi janji terhadap pelayanan air bersih, dengan membangun sumber air bersih. Intinya, kebutuhan dasar warga kota, di era F-Win sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Mewujudkan pembangunan masjid dengan kapasitas ribuan orang jemaah itu, dikatakan, terbentur dengan persoalan tanah. Karena, mencari tanah yang cukup luas di tengah kota, sama susahnya memasukan benang dalam penjahit.
Alhamdulillah, dengan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tigo tungku sajarangan, tim pemko yang diberi amanah untuk ini, mampu menyelesaikan persoalan tanah untuk masjid dimaksud.
Tanah sawah kareh, hanya berjarak 200 meter dari kawasan Medan nan Bapaneh, di ruas jalan utama Sukarno-Hatta, bakal dibebaskan pemko. Seluruh pemiliknya sudah setuju untuk dialihfungsikan, sebagai tempat peribadatan.
"Saya mohon dukungan dan do'a seluruh warga dan perantau. Agar mimpi ini bisa dibuktikan secara nyata. Sehingga, nanti untuk menggelar iven agama yang lebih besar, seperti tablig akbar, shalat Id, menerima tamu VVIP, bisa dibawa shalat di Masjid Agung.
Awalnya, cerita Riza Falepi, pemko mencoba untuk membangun masjid ini di kawasan Padang Kaduduak. Namun dinilai kurang strategis oleh banyak pihak. DPRD pun, menyarankan, untuk mencari lokasi lain. Akhirnya dicarilah tempat baru dan pemko mendapatkan lokasinya di Sawah Kariang di Kelurahan Pakan Sinayan, Payakumbuh Barat.
"Beruntunglah pemilik tanah yang menyetujui pembangunan masjid. Sepanjang masa, hingga dunia berakhir, selagi ada orang shalat, pahala tetap mengalir kepada pemilik tanah," sebut Riza.
Rest area di Medan nan Bapaneh yang berdekatan dengan masjid itu, dikatakan walikota, akan berdampak kepada sosial ekonomi warga Payakumbuh.
"Kita nanti akan ajak konsultan nasional, bagaimana membuka akses jalan dari Medan nan Bapaneh ke Masjid Agung. Apakah memungkinkan membuat terowongan bawah tanah sebagai koridor menuju masjid. Atau ada alternatif lainnya. Pokoknya, masjid dan objek wisata Ngalau Indah dan Medan nan Bapaneh, merupakan daya pikat tujuan wisata Sumatera Barat ke depan, kata Riza.
Kemudian, lanjut mantan senator DPD dari Senayan ini, tak jauh dari masjid, arah bagian selatan, akan dibuat jalur menuju Batang Agam. Sehingga, jemaah yang sudah menikmati wisata religi di Mesjid Agung dan wisata alam di Ngalau Indah, dapat menikmati pesona wisata air di Batang Agam.
"Saya berharap, secara teknis pekerjaannya bisa dikejar. Tapi, dengan keterbatasan APBD, Saya belum yakin bisa selesai 100 persen. Namun, setidaknya ini bisa dilanjutkan dan diselesaikan kepala daerah berikutnya. Terpenting, konsep-konsep dasarnya sudah disiapkan. Sehingga Masjid Agung terintegrasi dengan Ngalau Indah dan Batang Agam, sudah memiliki perencanaan yang komperehensif," ungkap Riza rinci.
Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, di belakang masjid ini, nantinya juga dilengkapi dengan sejumlah kios-kios untuk pedagang usaha mikro. Agar, tak ada yang berjualan sembarangan tempat. Selain itu, semua kawasan masjid, juga dilengkapi dengan taman ruang terbuka hijau.
"Saya mohon do'a dan dukungan semua masyarakat Payakumbuh dan perantau dimanapun berada.
Sehingga, begitu mengakhiri masa jabatannya, Riza meninggalkan bangunan yang manumental, di antaranya pelebaran Jalan Sudirman di Koto nan Gadang, Normalisasi Batang Agam, Pasar Padang Kaduduk serta sejumlah kantor pemerintahan di Padang Kaduduk.(sumber:jekanews)
Posting Komentar