Payakumbuh,Jangkarnews.com ---- Dalam rangka peningkatan produktifitas dan produksi padi nasional, Wali Kota Riza Falepi bersama Kelompok Tani Tembok Jua dan Simumbai di Lingkungan Payolinyam Kelurahan Tigo Koto Dibaruah melaksanakan percepatan tanam dan tanam serentak di Kota Payakumbuh yang dimulai di Kecamatan Payakumbuh Utara, Rabu (22/7).
Turut hadir Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra, Camat Payakumbuh Utara Desfitawarni, Ketua KAN ARP DT. Patiah Baringek, Lurah, tokoh masyarakat dan penyuluh pertanian se Kecamatan Payakumbuh Utara.
Pencanangan panen serentak ini secara simbolis ini dilaksanakan di sawah milik Ermawita, padi jenis Bujang Marantau di sawah seluas dua lupak. Pada panen terakhir bulan Juni, didapat hasilnya sekitar 800 Gantang atau lebih dari 2 Ton. Hasil padi jenis ini lebih banyak, biayanya murah, perawatannya mudah, dan berasnya enak, berdasarkan keterangan Ermawita selaku pemilik sawah.
Wako Riza Falepi mengatakan lahan-lahan pertanian jangan sampai dibiarkan kosong dan tidak termanfaatkan, fungsinya untuk membangun kesejahteraan petani. Wali kota dua periode itu juga mendorong petani agar mengasuransikan tanaman ke dinas pertanian, karena nanti kalau misalnya hasil pertanian gagal, ada penggantinya, ini sudah dikerjasamakan dengan pusat, bahkan disubsidi oleh Pemko melalui APBD.
"Program tanam serentak ini dilaksanakan agar bagaimana meningkatkan kualitas, dengan potensi sawah-sawah warga ysngg cukup yang luas, tentu hasilnya dapat maksimal agar ada peningkatan perekonomian selain dikonsumsi.
"Proses menuju kenaikan produksi ini, kita pikirkan bersama. Untuk menjaga ketahanan pangan secara nasional, ada kontribusi petani disana. Jangan sampai kita punya sawah namun kelaparan, rugi sekali rasanya," tukuk Riza.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh menyebut penanaman ini akan digelar di seluruh kecamatan di Payakumbuh, anjuran dinas agar warga menanam padi jenis yang sama, namun bila terkendala ketersediaan benih, maka ditanam jenis padi yang tidak lama waktu tunggu hingga panennya.
Tahun 2019 jumlah produksi padi kota Payakumbuh sebesar 39.800 ton atau setara 22.125 ton beras. Jumlah ini sudah melebihi kebutuhan konsumsi seluruh masyarakat Kota Payakumbuh. Dengan total jumlah panen keseluruhan tersebut, hanya 66% atau sekitar 14.590 ton beras yang digunakan untuk konsumsi masyarakat kota Payakumbuh.
Program tanam serentak ini adalah upaya meningkatkan produktifitas padi untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan. Langkah yang dilakukan pemerintah salahsatunya melalui gerakan ini, artinya tidak membiarkan lahan terhenti berproduksi.
"Dinas akan membantu memfasilitasi dengan alat pertanian nanti. Sementara Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) bersama Dinas PUPR untuk mengatasi masalah air," kata Depi Sastra.
Selain itu, ada lagi manfaatnya dengan menanam serentak, dapat mengurangi dan mengatasi mata rantai hama dan penyakit tanaman, biasanya untuk ini dibutukan gotong royong mengerjakannya, apalagi bakal tambah efektif menggunakan alsintan.
Dinas Pertanian juga memfasilitasi permodalan petani dengan kredit usaha rakyat (KUR), asuransi usaha tanaman padi (AUTP), serta asuransi usaha tanaman jagung.
"Padi adalah produksi pangan trategis sementara jagung memiliki prospek yang baik dikembangkan karena petani jagung dapat bermitra dengan peternak untuk menjual hasilnya, secara kontiniu, kalau mau lihat kebun percontohan ada di Padang Kaduduak," ungkap Depi Sastra. (Harris)
#LIPSUS#HUMAS#DISKOMINFO KOTA PAYAKUMBUH#
Posting Komentar