Memiliki konflik dalam pekerjaan adalah hal yang biasa. Konflik dengan rekan kerja, atau dengan atasan adalah hal yang sering terjadi di tempat kerja. Meski demikian, profesionalitas sangat dijunjung tinggi agar pekerjaan tetap bisa dilakukan dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menyelesaikan konflik tersebut. Setiap orang memiliki konflik yang berbeda-beda dan cara yang berbeda-beda untuk menangani konflik yang terjadi.
Seperti konflik kepribadian. Anda harus ingat bahwa kita semua adalah manusia yang berbeda. Di mana A menyukai bicara sedangkan B rekan kerjanya tidak. Mungkin C merupakan penggemar berat olahraga sedangkan D rekan kerjanya lebih menyukai menonton. Hal-hal yang seperti itulah yang disebut ada banyaknya variasi.
Kemudian konflik kepemimpinan. Ada banyak gaya kepemimpinan yang bergantung pada masing-masing dari mereka. Gaya kepemimpinan seperti micromanagaer, visioner yang berani atau orang yang membuka pintu.
Konflik akibat saling ketergantungan. Anda akan melihat ini sepanjang waktu. Di sinilah seseorang harus bergantung pada tindakan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan hal tersebut tidak terjadi.
Diskriminasi. Saat mungkin ada pelecehan atau konflik ras, usia, agama dan lain sebagainya. Biasanya konflik seperti ini berada pada sumber daya manusia.
Konflik gaya kerja. Terkait dengan cara Anda bekerja baik secara individu maupun sebagai tim. Beberapa orang suka bekerja sendiri sementara yang lain suka dalam berkelompok. Sehingga inilah yang dimaksudkan dengan konflik gaya kerja.
Konflik ide kreatif. Akan terjadi selama sesi brainstorming. Jenis konflik ini akan sangat bermanfaat jika orang yang memiliki gagasan yang berbeda, dapat berpikiran terbuka untuk mendengarkan satu sama lain dan bekerja sama dalam gagasan.
Meskipun masih ada banyak lagi jenis konflik yang terjadi di tempat kerja namun dapat mencakup sebagian besar jenis konflik yang ada
Cara Menyelesaikan
1. Tenang
Pertama dan terpenting untuk mengajarkan diri Anda sendiri untuk menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri. Menenangkan diri berkali-kali dapat membantu mencegah konflik. Ketika Anda dapat berpikir lebih jernih dan pintar mungkin Anda dapat meluangkan waktu sebelum menjawabnya. Sehingga dapat memberikan hasil yang jauh lebih baik.
Namun ketika konflik telah terjadi, lakukanlah yang terbaik untuk tetap tenang ketika Anda bersiap untuk terlibat dengan orang yang tidak disetujui. Memulai percakapan dengan kepala yang lebih dingin akan membantu untuk menyelesaikan masalah.
2. Komunikasi yang jelas
Banyak konflik yang terjadi karena komunikasi yang tidak jelas, sehingga dapat menyebabkan seseorang salah memahami maksud dari orang lain. Oleh karena itu dengan mempraktikkan komunikasi yang jelas, Anda akan membantu meminimalkan konflik dan akan membantu memahami orang lain dengan lebih baik lagi.
3. Berlatih mendengarkan secara aktif
Ketika Anda benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan seseorang, tidak melihat ponsel saat berbunyi, tidak mengetik email saat orang lain berbicara adalah salah satu cara mendengarkan secara aktif.
Anda harus memfokuskan semua perhatian pada orang yang sedang berbicara. Penting untuk dilakukan agar dapat menyelesaikan konflik karena sangat kuat untuk benar-benar memahami apa yang dikatakan seseorang daripada apa yang Anda pikir mereka katakan.
4. Refleksi diri
Akan menguntungkan Anda ketikan menemukan diri dalam perselisihan di tempat kerja. Mampu melakukan ini dan bersikap jujur tentang peran yang Anda mainkan dalam konflik sangat penting untuk bekerja menuju kesimpulan yang disetujui bersama.
5. Dapatkan resolusi konflik
Jika dapat bekerja sampai kesimpulan di mana semua orang merasa nyaman dengan hasil yang didapatkan untuk menyelesaikan konflik di tempat kerja. Jika tidak pernah benar-benar menyelesaikan perselisihan maka perasaan buruk akan cenderung muncul terus.
Berusaha lah untuk mencapai resolusi konflik sehingga semua orang dapat kembali bekerja bersama secara efektif dan bahagia.
Reporter: Tasya Stevany
Sumber: Liputan6.com [azz]
Posting Komentar