Payakumbuh,Jangkar1News.com --- Koperasi Sentra Randang Payo dengan Brand Ikosero sedang melakukan produksi setelah PT. Muhibbah Mulia Wisata meminta koperasi binaan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh itu untuk memenuhi permintaan mereka dengan pesanan pertama.
Terlihat beberapa karyawan Sentra Randang sedang asyik memproduksi makanan khas orang minangkabau itu, Rabu (14/10).
Pada Selasa (13/10), Pimpinan PT yang berkantor di Pekanbaru itu H. Ibnu Mas'ud datang bersama jajarannya ke Sentra Randang membicarakan produk yang mereka mau dan disampaikanlah pesanan sebanyak 5000 sachet Randang ukuran 50 gram. Menindaklanjuti perjanjian kerjasama yang ditandatangani beberapa waktu lalu.
"Proses produksi tahap awal telah dimulai hari ini, baru saja diminta langsung kita produksi. Ini adalah cans yang bagus bagi Koperasi kita untuk unjuk gigi, walaupun sebelumnya kita sudah memenuhi juga permintaan dari pihak lain," kata Kadisnakerin Wal Asri saat ditemui media di kantornya, Rabu (14/10).
Nilai pesanan tahap pertama mencapai lebih kurang Rp. 100 Juta Rupiah. Disamping itu PT. Muhibbah Mulia Wisata juga meminta bumbu atau Randang tanpa daging untuk mereka pasarkan.
"Kerjasama dengan PT. Muhibbah Mulia Wisata ini akan berlanjut kedepannya, kita berharap ada peningkatan pesanan dari bulan ke bulan, sehingga Koperasi yang mewadahi seluruh IKM Randang kita jadi hidup dan mampu menjalankan bisnis profesional," harap Wal Asri.
Ketua Koperasi Sentra Randang Payo Witria Dameianti mengatakan sejauh ini sudah banyak pesanan sebelum Covid-19 menyerang, ada permintaan ke Arab Saudi namun terpending akibat haji ditutup waktu itu.
"Setelah di New Normal dalam skala besar baru pesanan PT. Muhibbah Mulia Wisata ini, kita berharap bila ada pesanan lainnya berskala besar kami siap menerima, kapasitas kita 6 ton perbulan," kata Witria diamini anggota Koperasi lainnya.
Kunjungan Ketua Pansus DPRD Kota Bukitinggi Syafril beserta Wakil Pansus, Sekretaris dan anggota itu disambut oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Wal Asri diwakili Kabid Perindustrian Bambang Hermanto didampingi jajaran Bidang Industri dan UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Rendang Kota Payakumbuh.
Syafril mengatakan mau belajar tentang implementasi pengelolaan industri berbasis sentra. Bagaimana standar sentra industri di Payakumbuh, termasuk bagaimana awal pengelolaan hingga output yang dihasilkan.
"Kami akan melakukan penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (RanPerda) Rencana Pemabangunan Industri Kota (RPIK) untuk Bukittinggi. Sebagai kota wisata, industri dan pariwisata saling bergerak," kata Syafril.
Kadisnakerin Wal Asri menyebut implementasi pengelolaan industri berbasis sentra sudah dilakukan di Payakumbuh, termasuk industri Randang di Lamposi, Tenun Balai Panjang, Bambu Aua Kuniang, dan Industri makanan Ringan di Payakumbuh Barat.
"Kalau di kita Perda RPIK, baru sampai tahapan kajian akademis, implementasinya sudah ada dalam bentuk pembangunan empat sentra industri," kata Wal Asri.(Harris)
#Lipsushumaspemkopayakumbuh#
Posting Komentar