Payakumbuh, JangkarPost.com — Langkah progresif yang dilakukan Pemerintah Kota Payakumbuh setelah membranding City of Randang kian tampak cemerlang. Berbagai upaya terus dilakukan agar makanan khas Minangkabau yang menjadi unggulan produk UMKM di kota itu bisa menembus pasar global.
Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, beberapa waktu lalu telah berkunjung ke Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh untuk melihat dapur pengolahan Randang yang cuma ada satu-satunya di Indonesia yang sudah berstandar Nasional, bahkan sertifikasi ISO 22000.
Bumbu Randang Payakumbuh dinilai cocok untuk diangkat menjadi Pilot Project dari Indonesia Spice Up the World dengan standarisasi produk yang dinilai sudah bisa bersaing di kancah Internasional.
Sandiaga Uno di halaman Facebooknya, Jumat (30/4) memposting tentang tindak lanjut rapat koordinasi 2 minggu lalu, Kemenparekraf RI langsung Gercep (Gerak Cepat) mengunjungi IKM Rendang di Payakumbuh yang dijuluki sebagai City of Randang atau Kotanya Rendang.
“Kami ingin memastikan kesiapan kita untuk turut serta dalam ajang “Indonesia Spice Up The World”, memperkenalkan produk-produk kuliner Indonesia seperti Rendang kepada dunia. Melalui ajang ini, bumbu-bumbu dan kuliner Indonesia diharapkan dapat semakin dikenal dan diminati masyarakat luar negeri sehingga terasa multiplier effectnya pada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat kita,” tulis Sandiaga Uno seperti dikutip dari postingannya.
Dijelaskannya, Sandiaga sengaja membawa menko Perekonomian ke daerah yang sudah jadi Brandingnya City of Randang. Sandiaga menilai Bumbu Randang Payakumbuh daging kemasannya sudah luar biasa, pasta Randangnya dan Packaging lengkap, bahkan sertifikasi dan branding ada.
“Kami melihat Pemda dan UMKM mendorong ketersinambungan dengan pasar. Tinggal kita tingkatkan kemasannya kekinian, didesain ulang untuk bisa menarik pasar Eropa, Timur Tengah, dan non tradisional market,” jelasnya.
Menparekraf juga melihat Randang Payakumbuh sudah dibagi menjadi dua, yaitu skala industri dan skala UKM, itu sudah diblending serta ada sertifikasi dan edutainmentnya.
“Saya merasa Indonesia bisa menjadikan ini sebgaai pilot porject, setidaknya 1000 dulu di awal dengan melibatkan market-market yang ada dan berkolaborasi dengan pengusaha lain. Randang, nasi goreng, soto, sate dan gado-gado adalah makanan yang tingkat pengenalannya paling tinggi,” papar Sandiaga Uno.
Dihubungi terpisah, Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz menyampaikan rasa syukur atas tindaklanjut dan dukungan pemerintah pusat terhadap kemajuan pelaku usaha Randang Payakumbuh. Menurutnya step by step mulai terlihat prospek kedepan yang akan dicapai, ini didukung oleh pasar yang ada.
“Alhamdulillah kemaren dalam paparannya, bapak Menteri Parekraf menyampaikan penguatan kepada UPTD Randang koperasi Sentra Payo dengan merek dagang Ikosero. Insyaallah menjadi top prioritas dalam agenda Indonesia Spice Up The World,” ucapnya didampingi Kadisnakerin Wal Asri.
Erwin Yunaz yang memiliki latar belakang enterpreneur tersebut menginisiasi pengelolaan aset negara berupa pabrik produksi Randang secara modern yang pertama di Indonesia. Bukan hanya itu Erwin Yunaz juga mendirikan “School Of Rendang” Sekolah pelatihan untuk produksi rendang bagi siapa saja yang ingin belajar membuat rendang.
“School of Randang merupakan media untuk mengenalkan kearifan lokal ke seluruh penjuru negeri bahkan dunia. Masyarakat luas diperkenankan mendaftar untuk mendapatkan jadwal memasak Randang di Sentra IKM Randang Payakumbuh,” kata Erwin Yunaz.
Dalam sebuah pertemuan penting di Kemetrian Koperasi dan UKM tahun lalu, Menkop dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki mengapresiasi konsep brilian Wakil Wali Kota Payakumbuh. Teten Masduki mengatakan Program “The City of Randang” yang digagas oleh Erwin Yunaz harus menjadi contoh bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia, dalam upaya mendukung pemerintah menjadikan Koperasi Modern dan UMKM Naik kelas.(hrs)
Posting Komentar