Payakumbuh, Jangkarpost.com — Panitia Khusus (Pansus) Percepatan penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh yang berfokus kepada dampak sosial dan ekonomi (Pansus II DPRD Kota Payakumbuh) telah rapat bersama OPD terkait di Kantor DPRD, Rabu (13/5), untuk menyegerakan data warga terdampak ekonomi oleh wabah Corona.
Ketua Pansus II Yendri Bodra Dt. Parmato Alam saat dihubungi via telepon, Rabu (13/5) malam, mengatakan pihaknya memastikan tidak akan ada penerima bantuan ganda (overlap), artinya 12.000 KK yang telah menerima bantuan Sembako, PKH, Bansos Kementerian Sosial, dan BLT Provinsi dipastikan tidak akan menerima lagi bantuan dari APBD Pemko Payakumbuh.
“Kita minta dinas-dinas terkait seperti Ketahanan Pangan, Pariwisata, Tenaga Kerja dan Perindustrian, Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, dan dinas lainnya mempersiapkan data untuk ditampung di Dinas Sosial,” kata YB. Dt. Parmato Alam.
Dt. Parmato Alam mengatakan data nantinya akan diverifikasi bersama lurah dan camat, hakekatnya balik ke kelurahan, tentu lurah yang tahu kondisi sebenarnya.
“Benar, besok, Kamis (14)5), kami akan rapat bersama lurah dan camat, agar datanya pasti dan tidak akan ada penerima bantuan ganda,” ungkapnya.
Sementara itu bantuan yang akan dikucurkan Pemko totalnya kurang lebih 10 milyar, besarannya sama dengan BLT dan Bansos, perbulan KK terdampak menerima 600.000 perbulan selama 3 tahap.
“Yang jelas bantuan ini kepada warga terdampak ekonomi, bukan lagi terdampak sosial seperti warga miskin, lebih dari 4000 akan tercover,” kata politikus Golkar itu.
Sementara itu, dihubungi terpisah Sekretaris Pansus II Yernita dari Partai Gerindra menyebut kegelisahan warga dirasakan oleh dewan dimana banyak yang mengeluhkan bantuan-bantuan sebelumnya ada warga yang patut mendapatkan haknya tidak tercover.
“Kita ingin agar perhatian untuk penerima bantuan kali ini kepada warga kita yang ekonominya betul-betul terhambat atau susah usahanya gara-gara PSBB di tengah wabah Corona,” kata Yernita.
Yernita mencontohkan, korban PHK, tukang dendang yang tak bisa bekerja akibat covid,pekerja yang mengantar tahu dari pabrik tahu goreng ke luar kota, kusir bendi, tukang ojek, pelaku orgen tunggal, pekerja di industri kecil seperti usaha golong-golong, karak kaliang, bahkan janda dengan banyak tanggungan diharapkan dapat disantuni.
“Itu baru beberapa contoh saja, mereka dan pekerja-pekerja ainnya adalah orang-orang terdampak ekonomi, bukan terdampak sosial lagi, pendapatan mereka pasti menurun atau bahkan nihil selama PSBB ini,” kata Yernita.
Pansus II berharap bantuan ini dapat dibagikan kepada warga secepatnya sebelum lebaran (hari raya idul fitri), karena kebutuhan warga sangat banyak seminggu sebelum hari raya.
“Kita berharap yang terbaik bagi masyarakat selama wabah Covid-19 menerpa kita, disamping keamanan mereka dijamin pemerintah, kehidupan mereka juga dapat diringankan,” ungkap Yernita.(hrs)
Posting Komentar