Payakumbuh, Jangkarpost.com – Wali Kota Riza Falepi mengaku Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh tak pernah mengabaikan kepentingan warganya di bidang kesehatan.
Namun, masih ada juga beberapa warga yang terkadang tidak memperdulikan urusan kesehatannya dan keluarga. Padahal, edukasi tentang pelayanan kesehatan sudah sering dilakukan petugas kesehatan dari puskesmas ke kelurahan-kelurahan.
Riza melirik salahsatu contoh kasus yang baru-baru ini terjadi, ada anak warga di Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kecamatan Payakumbuh Timur, dalam kondisi butuh pertolongan akibat bencana luka bakar, tetapi tidak dapat pelayanan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Bagaimana bisa?
Informasi dari Camat Payakumbuh Timur Irwan Suwandi, Sabtu (26/6), setelah ditelusuri, kejadian yang menimpa anak tersebut ternyata belum pernah dilaporkan pihak keluarga kepada RT atau kelurahan, sehingga tidak terdeteksi.
“Pihak keluarga pasca kejadian beranggapan bisa menangani sendiri. Ternyata tidak bisa, dan mencoba mengakses bantuan Baznas, cuma terkendala karena tidak tercatat sebagai penduduk Payakumbuh (KTP Luar Payakumbuh). Oleh Baznas sudah diminta mengurus pindah domisili, agar bisa dibantu. Tapi sampai sekrang, keluarga belum mengurus pindah ke Payakumbuh,” kata Irwan.
Irwan juga menerangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal sudah menginstruksikan agar anak tersebut dibawa ke IGD RSUD Adnaan WD untuk ditangani, dan dibekali dengan surat keterangan domisili dulu, untuk selanjutnya akan dibantu mengurus administrasi perpindahan kependudukannya dari Tambilahan ke Payakumbuh.
“Sedikit rumit, karena menurut keterangan keluarga, KK ananda dari Tambilahan diurus pindah ke Batam, tetapi tidak kelar sampai selesai, dan ananda dan keluarga sudah pulang kampung ke Payakumbuh,” terang Camat Irwan.
Terkait kasus seperti ini, Wali Kota Riza Falepi menyampaikan dirinya prihatin masih adanya warga yang seperti menyepelekan jaminan kesehatannya. Menurut data dari dinas kesehatan, masih tersedia banyal kuota bagi warga yang bisa ikut BPJS dengan biaya ditanggung pemerintah daerah.
“Inilah kenapa kita selalu nyinyir menyampaikan, kita menghimbau warga yang miskin jangan “sombong”, apalagi kalau perantau yang pulang kampung, segeralah urus surat menyurat administrasi kependudukannya disaat pindah. Saya ingatkan juga agar Lurah, RT/RW agar aktif mengingatkan kepada warga untuk mengurus BPJS,” kata Riza.
Bahkan, menurut Riza, hal konyol yang sering terjadi adalah masih ada warga yang apabila sakit malah memilih pergi ke dukun, bukan ke puskesmas atau rumah sakit.
“Ke dukunpun kan membayar, kalau ke puskesmas dan rumah sakit, asal ada kartu BPJS, sudah pasti gratis, untuk itu saya berharap warga kita bisa lebih melek dengan urusan kesehatannya, karena ini vital,” kata Riza. (hrs)
Posting Komentar