PADANG - Pada pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Taman Siswa yang ke-99, Wali Kota Padang Hendri Septa didapuk menjadi inspektur upacara yang dilangsungkan di halaman Kampus Taman Siswa Padang, Sabtu pagi (3/7/2021).
Dalam sambutannya orang nomor satu di Kota Padang tersebut terlebih dahulu menyampaikan selamat atas hari jadi bagi perguruan pendidikan yang telah berusia 99 tahun tersebut.
"Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita mengucapkan selamat HUT dan sukses selalu buat Perguruan Taman Siswa. Kita tahu usia 99 tahun merupakan usia yang cukup matang, semoga Perguruan Taman Siswa terus eksis dan mampu menjadi lokomotiv bagi dunia pendidikan khususnya di Kota Padang," harap wako yang disambut antusias peserta upacara saat itu.
Kegiatan upacara HUT tersebut dihadiri dan diikuti Ketua Yayasan Taman Siswa Padang Irwandi Yusuf, Rektor Universita Taman Siswa (Unitas) Sepris Yonaldi beserta para Wakil Rektor, Dekan, Kepala Sekolah, Alumni Unitas Lintas Angkatan serta segenap civitas akademika salah satu perguruan swasta terbaik di Padang itu.
Wako Hendri pun juga menyambut baik Perguruan Taman Siswa yang terus memiliki daya tarik bagi generasi muda Kota Padang. Sehingga banyak yang memilih pendidikannya di perguruan tinggi, SMP serta SMA dan SMK dari Yayasan Taman Siswa tersebut.
"Kita di Pemko Padang sangat mengapresiasi. Insya Allah siap bersinergi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan Perguruan Taman Siswa kepada para anak didik di Kota padang," tuturnya.
Lebih lanjut Wako Padang itu juga mengungkapkan tentang adanya Gerakan Merdeka Belajar yang tengah digalakkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru-baru ini.
"Ternyata, seperti kita ketahui bersama, Gerakan Merdeka Belajar ini telah dimulai pertama kalinya oleh Perguruan Taman Siswa. Yaitu dimana pada zaman kolonial Belanda yang dibawakan oleh pahlawan nasional Ki Hadjar Dewantara selaku pendiri sekolah tersebut."
"Hal itu dilakukan beliau sebagai bentuk perlawanan terhadap deskriminasi pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Nah, sekarang istilah merdeka belajar itu digunakan kembali oleh Mendikbud," sebut wako mengisahkan.
"Saya tentu berharap, Yayasan Perguruan Taman Siswa khususnya para guru dan dosen bagaimana dapat mempolakan kembali pola merdeka belajar tersebut. Jadi ini tantangan bagi kita ke depan sesuai arahan yang telah disampaikan Kemendikbud. Kita harus sambut baik dan terapkan secara baik dan optimal tentunya," tukasnya
Lebih jauh terkait Gerakan Merdeka Belajar sambung wali kota milenial itu, setidaknya ada empat pokok kebijakan baru Kemendikbud RI yaitu pertama Ujian Nasional (UN) akan digantikan oleh Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Kedua Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan diserahkan ke sekolah, ketiga Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan keempat dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), sistem zonasi diperluas tidak termasuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
"Jadi pada tahun ajaran mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru. Tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi," ulasnya menjelaskan.(David)
Posting Komentar