Payakumbuh |JangkarPost.com— Setelah sukses melaksanakan Kurban Randang pada tahun lalu, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Sentra IKM Randang kembali menggalakkan program tahunan yang cuma ada satu-satunya di Indonesia itu.
Pada Idul Adha tahun 2021 lalu, ada 28 orang ASN yang patungan ikut dengan jumlah sapi 4 ekor jenis PO jantan dan penyembelihan dilakukan pada hari tasyrik pertama di rumah potong hewan (RPH), hasilnya ada 244 pcs Randang ukuran 250 gram, sedangkan daging segarnya dibagikan kepada tenaga kebersihan.
Untuk pelaksanaan pada tahun ini, program yang akan dilaksanakan pada hari raya Idul Adha Tanggal 9 Juli 2022 mendatang, akan menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan juga sudah disosialisasikan pula oleh ACT kepada stakeholder dan peserta kurban.
Bahkan untuk ASN yang ingin ikut Kurban Randang juga diajak oleh ACT sehingga stok randang nantinya akan jadi lebih banyak dari tahun kemarin.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Yunida Fatwa didampingi Kabid Industri Bambang Hermanto dan Kepala UPTD Pusat Pelayanan Dan Pengembangan Randang (P3R) Novit Ardy ketika ditemui media di kantornya, Senin (20/06/22) mengatakan kesiapan peralatan Sentra IKM Randang untuk menyongsong Kurban Randang dalam kondisi prima dan siap beroperasi.
“Kita sudah melakukan checking terkait kesiapan alat, tempat penyimpanan bahan baku, serta berkoordinasi dengan Loka POM. Insyaallah Sentra IKM siap memproduksi Randang lebih banyak dari tahun kemarin, karena gedung kita juga sudah direhab pada tahun 2021,” ulasnya.
Yunida menambahkan, randang kurban yang telah diproduksi ini nantinya akan didistribusikan oleh ACT kepada orang-orang yang membutuhkan, bisa di dalam daerah atau di luar daerah.
“Kita berharap Randang Payakumbuh juga mampu berkontribusi dalam kemanusiaan, apa lagi membantu korban bencana alam,” ulasnya.
Ditegaskannya, keberadaan Sentra IKM yang dibangun sejak 2017 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian ini akan terus mendukung keberlangsungan bisnis dari pelaku IKM Randang di Kota Payakumbuh dan sekitarnya. Ditambah dengan adanya randang yang diproduksi untuk kemanusiaan tentunya secara tak langsung dapat mempromosikan produk randang Kota Payakumbuh kepada dunia luas.
“Sentra IKM merupakan salahsatu komitmen dari kepala daerah kita, Wali Kota Riza Falepi untuk menjawab keluhan dari pelaku IKM Randang yang selama ini kesulitan memproduksi randang dalam skala besar dan berstandar nasional. Alhamdulillah kita sudah mengantongi setifikat ISO 22000 untuk syarat ekspor,” ungkapnya.
Seperti diketahui, begitu banyak manfaat yang sudah dirasakan oleh masyarakat Kota Payakumbuh bahkan sampai ke beberapa provinsi di Indonesia untuk korban bencana alam dari program ASN berkurban tersebut.
Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz mengatakan ASN Berkurban ini merupakan suatu gerakan sosial untuk saling peduli dalam membantu sesama. Serta sebuah pembuktian dan komitmen ASN dalam menjalani perintah Allah SWT seperti yang telah diserukan Nabi Ibrahim AS.
“Semangat ini harus tetap dipelihara dan ditingkatkan. Sehingga eksistensi ASN sebegai bentuk kepedulian sosial di tengah masyarakat kian dirasakan,” terangnya.
Selain itu Erwin menyebut gerakan ASN berkurban ini tentu akan sejalan dengan branding yang tengah digaungkan sebagai City of Randang, dengan kegiatan ASN Berkurban ini, secara tidak langsung akan memberikan dampak cukup besar bagi Kota Payakumbuh.
“Dengan membagikan rendang dari hasil kurban ini kepada masyarakat banyak, maka kita telah ikut mensosialisasikan randang Payakumbuh kepada khalayak ramai,” ucapnya.
“Kita juga yakin, kalau di Indonesia kemungkinan hanya ASN Payakumbuh yang memulai acara berbagi dalam bentuk berkurban randang ini,” tukuk Erwin.
Sedangkan untuk proses marandang sendiri akan dikerjakan oleh tenaga profesional di Sentra IKM Randang milik Dinas Tenaga Kerjaan dan Perindustrian (Disnakerperin) dan dijamin higenis. Serta diolah dengan peralatan yang canggih dengan hasil produksi standar ekspor.
“Rendang yang diproduksi di Sentra IKM ini sudah terjamin kualitas dan mutunya, dimana telah memiliki sertifikat halal dari MUI, izin edar dari BPOM bahkan sudah memiliki izin edar Internasional,” jelas Erwin.
Lebih lanjut dijelaskan Erwin, daging yang akan dijadikan rendang 50 persen dari total kurban yang dilaksanakan dan sisanya akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu serta petugas kebersihan.
“Karena yang akan kita jadikan rendang ini nantinya daging as maka dari itu sisanya kita berikan kepada masyarakat, dan untuk rendangnya akan diberikan kepada peserta kurban, masyarakat miskin dan dijadikan cadangan pangan untuk korban bencana alam,” ujarnya.
“Supaya awet, pengemasan kita gunakan alumunium foil, jadi rendangnya akan tahan lama dan siap disalurkan kapanpun,” tukuknya.
“Sedangkan daging yang tidak dijadikan rendang akan diberikan kepada masyarakat sekitar serta THL kebersihan di lingkungan Pemko Payakumbuh,” pungkasnya.(Jp)
Posting Komentar