Payakumbuh |JangkarPost.com— Penjabat Wali Kota Payakumbuh bersama Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh menyerahkan bantuan serta asupan gizi untuk anak stunting dan keluarga yang terdampak kemiskinan ekstrim di dua lokasi berbeda.
Lokasi pertama di Kelurahan Nunang Daya Bangun. Bersama Himpunan Berstau Teguh (HBT), Wako Rinda Ananda memberikan bantuan untuk 3 anak stunting dan satu keluarga terdampak kemiskinan ekstrim.
“Untuk anak stunting ini merupakan asupan bulan ke tiga. Terimakasih kita ucapkan kepada perkumpulan HBT, yang telah peduli dengan masyarakat sekitar,” kata Rida Ananda didampingi Kadis DP3AP2KB di Keluarga Nunang Daya Bangun, Jumat (3/02/23).
“Dari laporan kader yandu NDB, perkembangan anak-anak kita ini cukup bagus. Mudah-mudahan dengan bantuan bulan ke tiga ini anak kita ini bisa bebas dari stunting,” harapnya.
Dilokasi kedua tepatnya Kelurahan Tanjuang Gadang Sungai Pinago, tiga keluarga dari kelurahan berbeda telah menunggu kedatangan Wako Rida bersama istri.
“Disini ada tiga anak stunting dari Kelurahan Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Kubu Gadang dan Parit Rantang. Kami sangat prihatin melihat kondisi anak-anak ini,” ucapnya.
“Berkat gerak cepat Lurah bersama tim di lapangan, kita langsung datangi. Dan ini akan menjadi tanggung jawab kita bersama sampai anak ini bebas dari stunting,” lanjutnya.
Rida mengatakan persoalan stunting dan ekonomi ekstrem menjadi tugas khusus Wali Kota dari Presiden RI Joko Widodo. Selain itu, juga sudah menjadi kewajiban sosial baginya sebagai kepala daerah.
“Semoga keluarga-keluarga ini bisa bangkit kembali dari keterpurukan pasca pandemi Covid-19. Dorongan dan motivasi positif akan terus kami salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Sementara itu, Thomas selaku Ketua HBT menyebut HBT siap bersinergi bersama pemerintah daerah untuk bekerja sama dalam berbagai hal, termasuk dalam kegiatan sosial seperti saat ini.
“Kami siap berkolaborasi. Semoga sedikit bantuan dari kami bisa meringankan beban saudara kita ini,” ucapnya.
Dikesempatan itu, Lurah Nunang Daya Bangun Firman Hadi memberikan keterangan bagaimana kondisi keluarga tersebut. Warga ini sebelumnya tinggal dan berjualan di lingkungan SMPN 1 Payakumbuh.
Namun, karena pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu membuat sekolah tatap muka dihentikan, maka secara langsung juga membuatnya dan keluarga tak bisa lagi berjualan di sekolah.
“Kini sang suami bekerja serabutan di pasar Ibuh sebagai pembungkus tahu dan istrinya saat ini tidak bekerja lagi. Kita akan mendaftarkan warga ini ke dinas sosial. Terimakasih kepada Wako dan HBT yang telah memberikan bantuan,” pungkasnya.(Jp)
Posting Komentar