Payakumbuh | Jangkarpost.com — Payakumbuh Botuang Festival (PBF) kembali hadir untuk kelima kalinya pada tahun 2024 setelah sempat vakum karena pandemi Covid-19. Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh, festival ini bertujuan untuk memperkenalkan keindahan dan potensi botuang (bambu) dari Payakumbuh. PBF 2024 yang akan digelar pada 11-13 Juli mendatang, telah masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN).
KEN 2024 adalah kumpulan event-event berkualitas dari 34 provinsi di Indonesia, yang menjadi strategi kolaborasi antara Kemenparekraf dengan pemerintah daerah.
KEN bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan memberdayakan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, dan budaya. Tahun ini, ratusan event dari berbagai daerah di Indonesia masuk dalam kalender KEN 2024.
Dalam rangka persiapan PBF 2024, Disparpora Kota Payakumbuh menggelar rapat koordinasi (Rakor) pada Jumat (21/06/2024) di aula pertemuan Randang lantai II Balai Kota Payakumbuh.
Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Rida Ananda, didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Dafrul Pasi, serta Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh Elfriza Zaharman. Rapat diikuti oleh seluruh tim yang akan menyukseskan event ini.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Rida Ananda menekankan pentingnya persiapan yang matang agar festival dapat berlangsung meriah.
“Warga Kota Payakumbuh yang datang ke acara ini tidak hanya akan menikmati hiburan, tetapi juga mendapatkan edukasi tentang botuang. Kami berharap ada tempat khusus yang memberikan informasi lengkap tentang botuang di Payakumbuh,” ujar Rida.
Rida juga mengingatkan panitia untuk menginformasikan setiap perubahan rundown acara kepada masyarakat agar tidak terjadi kebingungan.
Kepala Disparpora Nofriwandi kemudian menjelaskan tema PBF 2024, yaitu “Resonansi Bambu”. Ia memaparkan lokasi, waktu, dan konsep awal pelaksanaan festival, termasuk keunikan kegiatan seperti Marandang Robuang dan penampilan kesenian kontemporer dari berbagai daerah.
“Kami berharap pelaksanaan kegiatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan dampak positif,” ungkap Nofriwandi.
Setelah pemaparan tersebut, rapat dilanjutkan dengan diskusi dan masukan dari peserta rapat untuk menyempurnakan persiapan PBF 2024. Diharapkan festival ini dapat menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memberdayakan masyarakat Payakumbuh. (Jp)
Posting Komentar