Payakumbuh | JangkarPost.com— Kebahagiaan tampak jelas di wajah Sutri Ningsih, warga Kelurahan Padang Tangah Payobada, saat menerima kunjungan dari Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Suprayitno dan rombongannya. Rumahnya yang baru saja selesai diperbaiki melalui program bantuan peningkatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kini siap ditempati.
Program rehabilitasi RTLH ini merupakan bagian dari komitmen Pemko Payakumbuh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 2023-2026. Setiap tahun, ditargetkan 100 RTLH akan diperbaiki menjadi Rumah Layak Huni (RLH).
“Dalam periode 2017-2023, Pemko Payakumbuh telah berhasil meningkatkan kualitas 1.629 unit RTLH menjadi RLH. Ini adalah pencapaian luar biasa mengingat keterbatasan anggaran daerah,” ujar Pj Wali Kota Suprayitno saat penyerahan simbolis RLH di Padang Tangah Payobada, Kamis (18/07/2024).
Suprayitno menjelaskan bahwa upaya ini adalah bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan merupakan bagian dari strategi untuk mengurangi kemiskinan di Payakumbuh. Hingga akhir tahun 2023, masih terdapat 3,37% RTLH dari total 34.967 rumah di kota ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang selama tiga tahun terakhir telah membantu pemerintah dalam penanganan RTLH, dengan mengalokasikan bantuan untuk 15-20 unit setiap tahunnya,” tambah Suprayitno.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Marta Minanda mengungkapkan bahwa untuk tahun 2024, total anggaran sebesar 2,605 milyar dialokasikan untuk memperbaiki 90 RTLH dalam bentuk hibah uang. Prioritas diberikan kepada MBR dengan rumah yang mengalami kerusakan berat lebih dari 65 persen.
“Anggaran dari APBD sebesar 30 juta per rumah dan dari Baznas 23 juta per rumah, dengan masa pelaksanaan 75 hari kalender,” jelas Marta.
Program rehabilitasi RTLH ini tersebar di lima kecamatan dengan total 70 unit dari APBD dan 19 unit dari Baznas, serta satu unit dari kelompok perantau Indo Jalito. Progres fisik rata-rata sudah mencapai 65 persen, dan beberapa lokasi bahkan telah mencapai 90 persen.
“Kami optimis seluruh program ini akan selesai tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Marta.
Dengan upaya ini, diharapkan rumah-rumah yang lebih layak huni akan memotivasi warga untuk meningkatkan taraf hidup mereka, menuju masa depan yang lebih baik. (Jp)
Posting Komentar