Payakumbuh | JangkarPost.com-- Luar biasa prestasi yang ditorehkan oleh sekolah yang mewakili Kota Payakumbuh dalam Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat. Dari 12 yang terpilih se provinsi, empat sekolah di antaranya adalah dari Kota Payakumbuh, The City of Randang.

Keempat sekolah itu adalah SDN 58 Payakumbuh, SDN 03 Payakumbuh, SMPN 1 Payakumbuh dan SMPN 8 Payakumbuh.

Piagam Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy pada hari Selasa tanggal 15 November 2022 di Hotel Santika Padang.

Program Adiwiyata memang terbukti menciptakan sekolah yang nyaman, aman dan harmonis untuk kebutuhan belajar peserta didik. Secara otodidak peserta didik perlahan menjadi generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya disekitar sekolah melek terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Danil Defo menyampaikan rasa syukur yang luar biasa serta menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Barat terkhususnya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi yang telah memberikan penilaian secara objektif bagi sekolah.

“Pemerintah Kota Payakumbuh sangat mengapresasi yang tinggi atas prestasi diraih oleh sekolah. Harapan kedepannya dapat semakin menambah semangat seluruh warga sekolah untuk lebih meningkatkan pengelolaan dalam pengelolaan sampah. Kota Payakumbuh akan selalu berkomitmen bagaimana pengelolaan sampah ini dikelola dengan baik sesuai arahan Wakil Gubernur Sumatera Barat bahwa satuan pendidikan diharapkan memiliki bank sampah yang berfungsi mengelola sampah yang dihasilkan sekolah untuk dijadikan sumber pendapatan bagi warga belajar,” kata Danil.

Saat diwawancara, Kepala SMPN 1 Payakumbuh Defi Marlitra merasa bersyukur karena sudah lama merindukan penghargaan ini tercapai, berbagai kekurangan sarana penunjang dalam lingkungan seperti kurangnya WC bila dibanding dengan jumlah siswa ditakutkan menjadi kendala kondisi yang dialami oleh warga SMPN 1 akan mengurangi dalam penilaian tetapi pada akhirnya tidak menghalangi untuk SMPN 1 terpilih sebagai penerima sekolah adiwiyata karena penilaian aspek lainnya tinggi.

“SMPN 1 Payakumbuh akan lebih meningkatkan dalam pengelolaan lingkungan ini sehingga prestasi sebagai sekolah adiwiyata ke tingkat nasional dapat diraih,” ungkapnya.

Lain lagi dengan Susi Afrita, Kepala SDN 58 Payakumbuh itu menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait di Kota Payakumbuh yang telah mendukung program pengelolaan bidang lingkungan dari SDN 58 Payakumbuh dan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh membina sekolah.

“Dilihat dari kondisi sekolah yang berada di sekitar batang agam tentunya program SDN 58 berdampak besar bagi kota. Program yang harus dijalankan untuk mengantisipasi sampah di sekolah. Kami warga sekolah telah melakukan pemilahan sampah organik, plastik dan berbahaya dengan pengontrolan. Hasil pemilahan juga ternyata dapat menghasilkan nilai ekonomi yang kami jadikan untuk kelanjutan program ini seperti keperluan pupuk, bibit, dan sebagainya,” terangnya.

“Berbagai program diharuskan melakukan ini sebagai kebiasaan bagi siswa dan warga sekolah lain contohnya membuang sampah pada botol-botol bekas yang kemudian menjadi hiasan bagi taman sekolah. Sampah plastik yang dibuang pada botol bekas juga dapat dimanfaatkan di rakit menjadi keterampilan ekobrik, sampah ternyata juga dapat menambah nilai ekonomi sekolah untuk pengembangan dan peningkatan program ini menuju tingkat nasional nantinya”, tambah Susi Afrita.

Kepala SDN 58 berharap, semoga kedepannya program sekolah akan selalu disupport pihak-pihak terkait melalui pembiasaan, sekolah akan mengajak stake holder untuk menjalin kerjasama memanfaatkan sampah. (Jp)